Ajaran Islam Murni (AIM) Sesuai Al-Quran dan Hadits, berisi artikel yang sudah kami baca dan terjamin keabsahan sumbernya.

Sunday 14 August 2011

Shalat Dhuha



SHALAT DHUHA


Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik.

Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur.

Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam

Abu Hurairah r.a berkata: “kekasihku Rasulullah SAW berpesan kepada saya supaya berpuasa tiga hari tiap-tiap bulan (puasa ayyaaamul biidh tgl 13, 14 dan 15 di bulan-bulan Hijriyah), dan Shalat Dhuha dua raka’at dan Shalat witir sebelum tidur” (HR. Bukhari dan Muslim).

Aisyah r.a berkata:” Rasulullah SAW biasa melaksaNakan Shalat Dhuha empat raka’at, dan kadang-kadang melebihi dari itu sekehendak Allah.” (HR. Ahmad, Muslim dan Ibnu Majalah).

Dalam riwaYat lain: “Bahwa Nabi SAW mengerjakan Shalat Dhuha sebanyak delapan raka’at dan tiap-tiap dua raKa’at bersalam.” (HR. Abu Daud)

dari Anas r.a ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang Shalat Dhuha dua belas raka’at, niscaya Allah akan dirikan gedung baginya di surga.” (HR. Turmudzi)

Adapun di antara fadhilah (keutamaan) Shalat Dhuha adalah sebagai penganti shadaqah, diampuni dosa-dosa orang yang menjalankan dan diluaskan rizkinya.

Rasulullah bersabda : “Siapa saja yang dapat mengerjakan Shalat Dhuha dengan langgeng akan diampuni diampuni dosanya oleh Allah, sekali dosa itu sebanyak busa lautan.” (HR. Turmudzi)

Dalam hadist Qusdi, Nuwas bin Sam’an ra menuturkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Wahai Anak Adam, jangai sekali-kali engkau malas mengerjakan empat raka’at pada waktu permulaan siang (yakni Shalat Dhuha), nanti pasti kucukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR. Hakim dan Thabrani)

Dari Abu Dzar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : “hendaklah masing-masing kamu tiap-tiap pagi bershadaqah untuk persendian badannya. maka itap kali bacaan tasbih bacaan tasbih (subhanallah) itu shadaqah, tiap tahmid (alhamdulillah) itu shadaqah, setiap tahlil (laa ilaaha Illallah) itu shadaqah, menyuruh kebaikan dan melarang kejahatan itu shadaqah, dan sebagai ganti itu semua, cukuplah mengerjakan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud)

Demikianlah fadhilah Shalat Dhuha, adapun tata cara melaksanakan shalat ini seperti shalat sunnah lainya, dengan salam dua raka’at.



WAKTU SHALAT DHUHA

“Shalatnya orang-orang yang bertaubat adalah pada saat berdirinya anak unta karena teriknya matahari.” (HR. Muslim).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dan Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahumallah dalam Penjelasan Riyadush Shalihin menjelaskan bahwa sholat yang dimaksud adalah sholat Dhuha.

Hadits ini juga menjelaskan bahwa waktu paling afdhol untuk melakukan sholat Dhuha adalah ketika matahari sudah terik.

Anak-anak unta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00 AM, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya dapat membangunkan anak onta.


NIAT SHALAT DHUHA

Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram :


Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa.´


Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta'alaa.´




TATA CARA SHALAT DHUHA


* Membaca doa Iftitah

* Membaca surat Al-Fatihah

* Membaca satu surat didalam Al-Quran - Surat Asy-Syams - Surat Al-Lail - Surat Adh-Dhuha - Surat Al Insan - (Atau surat Al-Quran yg lainnya)

* Ruku' dan membaca tasbih tiga kali * I'tidal dan membaca bacaanya

* Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali

* Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya

* Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali

* Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali

Ayat-ayat yang paling baik dibaca dalam shalat dhuha:

surat al-Waqi’ah, surat Asy-Syamsi, surat Adh-Dhuha, surat al-Kafirun, surat al-Quraisy, surat al-Ikhlas, dsb.

Cara mengerjakan shalat dhuha sama seperti mengerjakan shalat fardhu, baik bacaan maupun cara mengerjakannya.



DOA YANG DIBACA SETELAH SHALAT DHUHA



Allahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, walbahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuk, Allahumma inkaana rizqi fis samma-i fa-anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’assiran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqi duhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita ‘ibaadakash-sholihiin…

Artinya:

Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktuMU,

dan keagungan itu adalah keagunganMU,

dan keindahan itu adalah keindahanMU,

dan kekuatan itu adalah kekuatanMU,

dan perlindungan itu adalah perlindunganMU,

Ya Allah, jika rizkiku masih ! di atas langit, maka turunkanlah,

jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah,

jika masih sukar, maka mudahkanlah,

jika (ternyata) haram, maka sucikanlah,

jika masih jauh, maka dekatkanlah,

Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMU,

limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh.

Amiin Ya Robbal Alamiin


MANFAAT SHALAT DHUHA


Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:

“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat maka akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Ath Thabarani)


Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:

“Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”

(“Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”)


“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)


ANJURAN SHALAT DHUHA

Dari Aisyah, ia berkata:

“Saya tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunaikan shalat Dhuha, sedangkan saya sendiri mengerjakannya.

Sesungguhnya Rasulullah SAW pasti akan meninggalkan sebuah perbuatan meskipun beliau menyukai untuk mengerjakannya.

Beliau berbuat seperti itu karena khawatir jikalau orang-orang ikut mengerjakan amalan itu sehingga mereka menganggapnya sebagai ibadah yang hukumnya wajib (fardhu).”ajaranislammurni.blogspot.com

No comments:

Post a Comment