Ajaran Islam Murni (AIM) Sesuai Al-Quran dan Hadits, berisi artikel yang sudah kami baca dan terjamin keabsahan sumbernya.

Thursday, 17 March 2011

Berkenalan di Dunia Maya

Berta'aruf didunia Maya Dalam Islam
“Ukhti, aku tertarik ta’aruf sama anti.” Itulah kalimat yang sering diadukan oleh para akhwat yang penulis kenal. Dalam satu minggu bisa ada dua tawaran ta’aruf dari ikhwan dunia maya. Berdasarkan curhat para akhwat, rata-rata si ikhwan tertarik pada akhkwat melalui penilaian komentar akhwat.


Banyaknya jaringan sosial di dunia maya seperti facebook, yahoo messenger, dll, menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas. Begitu lembut dan halusnya jebakan dunia maya, tanpa disadari mudah menggelincirkan diri manusia ke jurang kebinasaan. Kasus ta’aruf ini sangat memprihatinkan sebenarnya. Seorang bergelar ikhwan memajang profil islami, tapi serampangan memaknai ta’aruf. Melihat akhwat yang dinilai bagus kualitas agamanya, langsung berani mengungkapkan kata ‘ta’aruf’, tanpa perantara. Jangan memaknai kata “ta’aruf” secara sempit, pelajari dulu serangkaian tata cara ta’aruf atau kaidah-kaidah yang dibenarkan oleh Islam. Jika memakai kata ta’aruf untuk bebas berinteraksi dengan lawan jenis, lantas apa bedanya yang telah mendapat hidayah dengan yang masih jahiliyah? Islam telah memberi konsep yang jelas dalam tatacara ta’aruf. Suatu ketika ada sebuah cerita di salah satu situs jejaring sosial, pasangan akhwat-ikhwan mengatakan sedang ta’aruf, dan untuk menjaga perasaan masing-masing, digantilah status mereka berdua sebagai pasutri, sungguh memiriskan hati.


Pernah juga ada kisah ikhwan-akhwat yang saling mengumbar kegenitan di dunia maya, berikut ini petikan obrolannya: “Assalamualaikum ukhti,” Sapa sang ikhwan. “‘Wa’alikumsalam akhi,” Balas sang akhwat. “Subhanallah ukhti, ana kagum dengan kepribadian anti, seperti Sumayyah, seperti Khaulah binti azwar, bla bla bla bla…” puji ikhwan tersebut. Apakah berakhir sampai di sini? Oh no…. Rupanya yang ditemui ini juga akhwat genit, maka berlanjutlah obrolan tersebut, si ikhwan bertanya apakah si akhwat sudah punya calon, lantas si akhwat menjawab. “Alangkah beruntungnya akhwat yang mendapatkan akhi kelak.” Sang ikhwan pun tidak mau kalah, balas memuji akhwat. “Subhanallah, sangat beruntung ikhwan yang mendapatkan bidadari dunia seperti anti.”

....Banyaknya jaringan sosial di dunia maya menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas. Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya.... Owh mengerikan, berlebay-lebay di dunia maya, syaitan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Lalu tertancaplah rasa, bermekaran di dada dua sejoli tersebut, yang belum ada ikatan pernikahan. Dengan bangganya sang ikhwan menaburkan janji-janji manis, akan mengajak akhwat hidup di planet mars, mengunjungi benua-benua di dunia. Hingga larutlah keduanya dalam janji-janji lebay. Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya……a’udzubillah, bukan begitu ta’aruf yang Rasulullah ajarkan.


Wahai Ikhwan, Jangan Permainkan Ta’aruf! Muslimah itu mutiara, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya, tidak sembarang orang boleh memandangnya. Jika kalian punya keinginan untuk menikahinya, carilah cara yang baik yang dibenarkan Islam. Cari tahu informasi tentang akhwat melalui pihak ketiga yang bisa dipercaya. Jika maksud ta’arufmu untuk menggenapkan separuh agamamu, silakan saja, tapi prosesnya jangan keluar dari koridor Islam. ....Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan?.... Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan? Jagalah izzah muslimah, mereka adalah saudaramu. Pasanglah tabir pembatas dalam interaksi dengannya. Pahamilah, hati wanita itu lembut dan mudah tersentuh, akan timbul guncangan batin jika jeratan yang kalian tabur tersebut hanya sekedar main-main. Jagalah hati mereka, jangan banyak memberi harapan atau menabur simpati yang dapat melunturkan keimanan mereka. Mereka adalah wanita-wanita pemalu yang ingin meneladani wanita mulia di awal-awal Islam, biarkan iman mereka bertambah dalam balutan rasa nyaman dan aman dari gangguan JIL alias Jaringan Ikhwan Lebay.


Wahai Ikhwan, Ini hanya sekedar nasihat, jangan mudah percaya dengan apa yang dipresentasikan orang di dunia maya, karena foto dan kata-kata yang tidak kamu ketahui kejelasan karakter wanita, tidak dapat dijadikan tolak ukur kesalehahan mereka, hendaklah mengutus orang yang amanah yang membantumu mencari data dan informasinya. ....luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis....


Wahai ikhwan, luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis. Duhai Akhwat, Jaga Hijabmu! Duhai akhwat, jaga hijabmu agar tidak runtuh kewibaanmu. Jangan bangga karena banyaknya ikhwan yang menginginkan taaruf. Karena ta’aruf yang tidak berdasarkan aturan syar’i, sesungguhnya sama saja si ikhwan meredahkanmu. Jika ikhwan itu punya niat yang benar dan serius, tentu akan memakai cara yang Rasulullah ajarkan, dan tidak langsung menembak kalian dengan caranya sendiri. Duhai akhwat, terkadang kita harus mengoreksi cara kita berinteraksi dengan mereka, apakah ada yang salah hingga membuat mereka tertarik dengan kita? Terlalu lunakkah sikap kita terhadapnya?


Duhai akhwat, sadarilah, orang-orang yang engkau kenal di dunia maya tidak semua memberikan informasi yang sebenarnya, waspadalah, karena engkau adalah sebaik-baik wanita yang menggenggam amanah Ilahi. Jangan mudah terpedaya oleh rayuan orang di dunia maya.

....berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram.... Duhai akhwat, berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram, biarkan apa yang ada di dirimu menjadi simpanan manis buat suamimu kelak. Duhai akhwat, ta’aruf yang sesungguhnya haruslah berdasarkan cara Islam, bukan dengan cara mengumbar rasa sebelum ada akad nikah.

6 comments:

  1. bagaimana jika yg berkenalan adalah suami dengan perempuan2 yg tak pernah dia kenal hanya melihat fotonya yg manis dan cantik...berdosakah dia?

    ReplyDelete
  2. tidak berdosa tentunya kalau sepanjang tidak diluar ajaran islam, mungkin melakukan pertemuan hingga berduaan dll

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya ttp aja kalo menimbulkan sahwat ya dosaaa bangb

      Delete
  3. didunia maya kebanyakan yg uda pada punya anak suami ngaku janda.

    yg cowok ngaku duda/lajang

    ReplyDelete
  4. Ijin tanya, dari artikel yang saya baca sangat menggambarkan apa yang ingin saya lakukan, tapi disini saya ingin berniat baik, dan menggenapkan agama saya untuk menikah dan menjauhi maksiat, itu tujuan saya, namun saya harus bagaimana untuk mengungkapkan perasaan dan kondisi saya yang tak mungkin bisa menikahi wanita yang saya kagumi, salahkah saya bila saya ingin bertaaruf dengan wanita pilihan saya,yang insyaallah benar saya taaruf karena allah mencari ridho allah. Jujur saya sangat merasa bingung dengan posisi saya saat ini karena sebenarnya saya ingin menikahi nya karena allah, tapi saya merasa belum siap untuk menikah karena menikah itu butuh persiapan yang matang, dan menikah itu bukan hanya landasan cinta, tapi membutuhkan materi, namun dr segi materi saya belom siap. Mohon penjelasan nya...

    ReplyDelete
  5. iya, nikah itu butuh materi, butuh duit, dimana-mana sekarang ni butuh duit bila nak nikah, dan saya mau nyari pasangan yang mau memberi saya uang yang banyak, silahkan WA/Whatsapp saya : 082387702965 / +6282387702965 , kalau ada yang mau bersedia

    ReplyDelete