Ajaran Islam Murni (AIM) Sesuai Al-Quran dan Hadits, berisi artikel yang sudah kami baca dan terjamin keabsahan sumbernya.

Wednesday 10 August 2011

Jin Apa, dan Bagaimana

JIN

Sebagaimana telah disinggung oleh surah ar-Rahman dan al-Hijr, bahwa Jin tercipta dari api yang sangat panas, dan dari jenis Jin ini jugalah Iblis berasal.

Dia menciptakan Jin dari nyala api - Qs. 55 ar-rahman : 15

Iblis, adalah dia dari golongan jin - Qs. 18 al-Kahfi : 50

Tetapi apakah semua Jin itu berlaku jahat seperti Iblis ?
mari kita simak pengakuan langsung dari Jin kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang ada di firmankan ALLAH dalam al-Quran :

Sesungguhnya diantara kami ada orang-orang sholeh dan diantara kami ada juga yang tidak, karena kami menempuh jalan yang berbeda-beda - Qs. 72 al-Jin : 11

Bagaimana bisa ada Jin yang sholeh dan ada yang jahat ?

Hai umat Jin dan manusia ! Apakah belum datang kepada kalian Rasul-Rasul dari jenismu sendiri ? Yang menyampaikan kepada kalian ayat-ayat Ku ? - Qs. 6 al-anam : 130

Jelas, Tuhan sudah mengutus kepada bangsa Jin dan manusia sejumlah Rasul-Nya dari jenis mereka sendiri (untuk bangsa Jin Rasulnya juga Jin dan untuk bangsa manusia Rasulnya juga manusia), sehingga seperti umumnya manusia, maka meskipun sudah ada utusan Tuhan, Jin pun tetap saja ada yang ingkar dan ada juga yang beriman. Sepanjang sejarah kerasulan, hanya dua kali penyimpangan pengutusan Rasul manusia yang juga berfungsi selaku Rasul bagi bangsa Jin, mereka adalah Nabi Sulaiman putra Daud dan Nabi Muhammad Saw ayah dari Fatimah az-Zahra.

Apakah ini berarti menentang surah al-anam diatas ?
Saya tidak melihatnya seperti itu, saya berpendapat bahwa pengutusan Nabi Sulaiman kepada bangsa Jin berhubungan erat dengan mukjizat kenabiannya, bukankah masing-masing Nabi diutus dengan membawa kelebihan tersendiri dari sisi Tuhan ?

Kami tundukkan juga untuk (Sulaiman) setan-setan
- Qs. 38 Shaad : 37

Lalu sebagian Jin ada yang bekerja dihadapan Sulaiman dengan izin Tuhannya - Qs. 34 Sabaa : 12

Sementara pengutusan Nabi Muhammad kepada bangsa Jin berhubungan erat dengan status kenabian beliau selaku Khataman Nabi atau penutup para Nabi yang berfungsi menyebarkan rahmat bagi seluruh alam.

Kami tidak mengutusmu kecuali sebagai pembawa rahmat untuk seluruh alam - Qs. 21 al-anbiya : 107

Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi.
- Qs. 33 al-ahzaab : 40

Diayat terakhir, Allah tidak menceritakan kepada kita mengenai status kenabian dari Muhammad yang terakhir apakah hanya berlaku untuk bangsa manusia saja ataukah juga berlaku bagi Nabi dari bangsa Jin ? Namun berasumsi dari surah al-anbiya, saya berpendapat bahwa status Khataman-Nabi dari Muhammad bersifat menyeluruh, artinya Beliau adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Tuhan bagi Jin dan Manusia.

Darimana kita tahu Nabi Muhammad pernah berdakwah didunia Jin ?

Ceritakanlah : Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan Jin telah mendengar al-Quran - Qs. 72 al-Jin : 1

Dan ketika Kami hadapkan serombongan Jin kepadamu untuk mendengarkan al-Quran - Qs. 46 al-ahqaaf : 1

Sesungguhnya telah datang kepadaku utusan dari Jin Maka aku mendatangi mereka lalu aku membacakan al-Quran terhadap mereka
- Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad

Adakah Nabi menjelaskan tentang keadaan atau jenis-jenis Jin yang ada ?

Jin itu tiga jenis : Jenis yang memiliki sayap dan terbang diudara, Jenis ular dan kalajengking dan jenis menetap atau berpindah-pindah
Hadis Riwayat Thabrani, al-Hakim dan Baihaqi

Apakah wujud Jin itu masih berbentuk api ?
Saya belum mendapatkan informasi pastinya dari al-Quran maupun Hadist, akan tetapi menurut saya pribadi, Tidak ! Karena logikanya, manusia pun asalnya adalah tanah, lalu apakah kita ini masih berbentuk tanah juga ? demikian juga pasti dengan Jin, asalnya api, namun keadaan mereka sekarang pasti tidak lagi berbentuk api.

Buktinya, Nabi Muhammad pernah bermaksud untuk mengikat Jin Ifrit yang mencoba mengganggu sholat beliau sehingga wujud dari Jin itu bisa dilihat oleh orang awam dengan mata telanjang namun niat tersebut dibatalkan oleh Nabi sendiri mengingat hal itu sudah pernah menjadi mukjizat Nabi Sulaiman, dan ini mengindikasikan bahwa Jin itu sudah tidak lagi berwujud api, jika tidak, bagaimana cara Nabi mengikat Jin itu ?

Sesungguhnya Ifrit dari Jin telah meloncat kepadaku semalam untuk menghentikan Sholatku dan Allah memberi kuasa kepadaku terhadap Jin itu, maka aku bawa dia. Sebenarnya aku ingin mengikatnya kesebelah pagar masjid sehingga dengan demikian waktu pagi kamu semua dapat melihatnya tapi aku ingat perkataan saudaraku Sulaiman : Ya Tuhanku, ampunilah aku dan berilah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun setelahku, karena itu Allah menolaknya dengan mengusirnya Hadis Riwayat Muslim

Permintaan Nabi Sulaiman pada hadist diatas bisa juga dibaca pada surah 38 Shaad ayat 35, yang intinya Nabi Sulaiman meminta diberikan oleh ALLAH kekuasaan dan mukjizat istimewa yang tidak akan sama dengan manusia dan Nabi manapun yang hidup setelah kematiannya nanti (terbukti dengan di-izinkannya beliau memerintah bangsa Jin dan menguasai bahasa semut dan burung lihat surah 27 an-Naml ayat 18 dan seterusnya).

Kembali lagi pada wujud Jin, masih menurut saya, tanah maupun api merupakan unsur pembentuk pertama dan setelah melalui proses-proses yang ada, maka unsur-unsur tersebut hanya akan membekas pada sifat dan bukan lagi pada bentuk atau wujud tubuh dari manusia atau Jin. Sifat tanah itu keras, maka sifat dan hati manusia pun banyak yang keras, begitu pula sifat tanah itu lembut dan lengket, maka manusia juga tidak jarang memiliki sifat yang lemah lembut serta penyayang (melekatkan hati kepada sesuatu, baik dari sisi positip atau negatip). Sementara sifat api adalah panas, membakar, mudah dibawa oleh angin serta menghancurkan, maka ini juga yang menjadi sifat dari Jin dan mempengaruhi watak Iblis yang sombong, egoisme, mau menang sendiri, jahat, kejam serta siap menghancurkan atau menjerumuskan musuh-musuhnya.

Selanjutnya, apakah Jin memiliki markas besar tempat semua jenisnya berkumpul ?

Tidak ada informasi yang pasti seputar hal ini, namun Nabi ada menyatakan bahwa istana Iblis ada diatas air.

Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya diatas air, Kemudian dia mengutus pasukannya Maka yang paling dekat kepadanya adalah yang paling hebat fitnahnya - Hadis Riwayat Muslim dari Jabir

Mungkinkah lautan Bermuda adalah tempat dimana singgasana Iblis berada seperti hadis diatas, mengingat banyaknya kejadian aneh seperti hilangnya kapal laut dan udara yang melalui tempat tersebut ?

Jawabnya pun kita tidak tahu pasti mengenai hal ini, namun harus diketahui juga bahwa laut Bermuda bukan satu-satunya tempat yang dianggap lautan setan, di Jepang terbukti ada juga lautan sejenis yang bernama Laut Formosa bahkan dipulau Jawa sendiri juga ada Laut Selatan yang dianggap orang sebagai pusat kerajaan Roro Kidul.

No comments:

Post a Comment