Tuhanku,
kucari kau di rumah
ternyata hanya segudang nasehat & setumpuk tugas rutin yang harus kujalani
kucari kau di sekolah
ternyata hanya hafalan dan segambreng tugas yang kudapati
kucari kau di kampus
ternyata hanya orator dan demonstrasi yang kutemui
kucari kau di tempatnya para guru-guru ngajiku
ternyata hanya ancaman neraka dan janji surga yang kuperoleh
kucari kau di guru spiritual yang berserakan di muka bumi
ternyata hanya hamburan dinar dan kebingungan yang kunikmati
kucari kau di kawah gunung papandayan
ternyata hanya dinginnya malam dan kerasnya uap belerang yang bertaburan
kucari kau di malam-malam yang dingin,
ternyata hanya terpenuhinya jasmani akan kopi dan mie instan
kucari kau dalam mimpi-mimpi yang diniatkan
ternyata hanya suratan dan alur yang tak kan pernah kumengerti
Tuhanku,
katanya jika kucari kau di seorang Ibu
pasti akan kulihat belaian lembut seorang Ibu dalam ruh hatinya
katanya jika kucari kau di seorang Mukmin
pasti akan kulihat senyuman Mukmin dalam ruh hidupnya
katanya jika kucari kau di seorang Muslim
pasti akan kulihat nur muhammad memancar dalam perbuatannya
katanya jika kucari kau di seorang Alhi Baca Quran
pasti dia akan kulihat sedang tersenyum mesra memelukmu
Tuhanku,
katanya engkau dekat
katanya engkau tidak pernah meninggalkan hambamu yang sedang menangis
katanya engkau menyuruhku mengerti ilmu ikhlas
katanya engkau memintaku untuk berserah diri
mengapa aku masih saja tidak bisa menjumpaimu ?
mengapa aku serasa makin jauh saja denganmu ?
mengapa ikhlas itu tidak bisa kujumpai, bahkan baunya saja tidak ?
mengapa penyerahan diri itu bagaikan omong kosong bagiku ?
Tuhanku,
mengapa pada saat ibuku berdoa untuk anaknya justru kutemui kau sedang mengusap mesra batinku ?
mengapa pada saat anakku berdoa untukku, kutemui kau dalam senyuman manisnya ?
mengapa pada saat kehancuranku, kau justru menampakkan dirimu ?
mengapa pada saat keterpurukanku, kau justru tersenyum dan mendekap erat hatiku ?
Terimakasih Tuhan akhirnya aku menemukanmu.
No comments:
Post a Comment