Ajaran Islam Murni (AIM) Sesuai Al-Quran dan Hadits, berisi artikel yang sudah kami baca dan terjamin keabsahan sumbernya.

Saturday, 5 September 2009

Syair Mencari Tuhan

Tuhanku,

kucari kau di rumah
ternyata hanya segudang nasehat & setumpuk tugas rutin yang harus kujalani

kucari kau di sekolah
ternyata hanya hafalan dan segambreng tugas yang kudapati

kucari kau di kampus
ternyata hanya orator dan demonstrasi yang kutemui

kucari kau di tempatnya para guru-guru ngajiku
ternyata hanya ancaman neraka dan janji surga yang kuperoleh

kucari kau di guru spiritual yang berserakan di muka bumi
ternyata hanya hamburan dinar dan kebingungan yang kunikmati

kucari kau di kawah gunung papandayan
ternyata hanya dinginnya malam dan kerasnya uap belerang yang bertaburan

kucari kau di malam-malam yang dingin,
ternyata hanya terpenuhinya jasmani akan kopi dan mie instan

kucari kau dalam mimpi-mimpi yang diniatkan
ternyata hanya suratan dan alur yang tak kan pernah kumengerti


Tuhanku,

katanya jika kucari kau di seorang Ibu
pasti akan kulihat belaian lembut seorang Ibu dalam ruh hatinya

katanya jika kucari kau di seorang Mukmin
pasti akan kulihat senyuman Mukmin dalam ruh hidupnya

katanya jika kucari kau di seorang Muslim
pasti akan kulihat nur muhammad memancar dalam perbuatannya

katanya jika kucari kau di seorang Alhi Baca Quran
pasti dia akan kulihat sedang tersenyum mesra memelukmu

Tuhanku,

katanya engkau dekat
katanya engkau tidak pernah meninggalkan hambamu yang sedang menangis
katanya engkau menyuruhku mengerti ilmu ikhlas
katanya engkau memintaku untuk berserah diri

mengapa aku masih saja tidak bisa menjumpaimu ?
mengapa aku serasa makin jauh saja denganmu ?
mengapa ikhlas itu tidak bisa kujumpai, bahkan baunya saja tidak ?
mengapa penyerahan diri itu bagaikan omong kosong bagiku ?


Tuhanku,
mengapa pada saat ibuku berdoa untuk anaknya justru kutemui kau sedang mengusap mesra batinku ?
mengapa pada saat anakku berdoa untukku, kutemui kau dalam senyuman manisnya ?
mengapa pada saat kehancuranku, kau justru menampakkan dirimu ?
mengapa pada saat keterpurukanku, kau justru tersenyum dan mendekap erat hatiku ?
Terimakasih Tuhan akhirnya aku menemukanmu.

No comments:

Post a Comment