Ajaran Islam Murni (AIM) Sesuai Al-Quran dan Hadits, berisi artikel yang sudah kami baca dan terjamin keabsahan sumbernya.

Saturday, 22 August 2009

alQuran ditulis dalam bahasa Arab

Mengapa Al-Qur'an berbahasa Arab?
Alasannya pastilah terkait dengan karakteristik Al-Qur'an itu sendiri,
sehingga bahasa lain dianggap tidak layak digunakan oleh Al-Qur'an.
Maka untuk menjawabnya, kita perlu tahu karakteristik Al-Qur'an itu
sendiri.

1. Al-Qur'an untuk Semua Manusia

Berbeda dengan kitab suci agama sebelum Islam yang diperuntukkan
khusus kepada kalangan terbatas, Al-Qur'an diperuntukkan untuk seluruh
makhluk melata yang bernama manusia. Maka bahasa yang digunakan
Al-Qur'an haruslah bahasa yang punya posisi strategis bagi semua
bangsa manusia. Dan bahasa itu adalah bahasa arab dengan sekian banyak
alasannya.

a. Bahasa arab adalah bahasa tertua di dunia.

Sebagian ahli sejarah bahasa mengatakan bahwa Nabi Adam as dan
istrinya Hawwa adalah manusia yang pertama kali menggunakan bahasa
Arab. Sebab mereka diciptakan di dalam surga, dimana ada dalil yang
menyebutkan bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa arab. Ketika
Adam as menjejakkan kaki pertama kali di permukaan planet bumi, maka
bahasa yang dilafadzkannya tentu bahasa arab.

Kalau kemudian anak-anak Adam berkembang biak dan melahirkan jutaan
bahasa yang beragam di muka bumi, semua berasal dari bahasa arab. Jadi
bahasa arab memang induk dari semua bahasa yang dikenal umat manusia.
Wajar pula bila Al-Qur'an yang diperuntukkan untuk seluruh umat
manusia menggunakan bahasa yang menjadi induk semua bahasa umat
manusia.

b. Bahasa Arab Paling Banyak Memiliki Kosa Kata

Sebagai induk dari semua bahasa di dunia dan tetap digunakan umat
manusia hingga hari ini, wajar pula bila bahasa Arab memiliki kosa
kata dan perbendaharaan yang sangat luas dan banyak. Bahkan para ahli
bahasa Arab menuturkan bahwa bahasa Arab memiliki sinonim yang paling
menakjubkan. Kata unta yang dalam bahasa Indonesia hanya ada satu
padanannya, ternyata punya 800 padanan kata dalam bahasa arab, yang
semuanya mengacu kepada satu hewan unta. Sedangkan kata 'anjing'
memiliki 100-an padanan kata.

Fenomena seperti ini tidak pernah ada di dalam bahasa lain di dunia
ini. Dan hanya ada di dalam bahasa arab, karena faktor usia bahasa
arab yang sangat tua, tetapi tetap masih digunakan sebagai bahasa
komunikasi sehari-hari hingga hari ini. Dengan alasan ini maka wajar
pula bila Allah SWT memilih bahasa arab sebagai bahasa yang dipakai di
dalam Al-Qur'an.

2. Al-Qur'an Berlaku Sepanjang Masa

Berbeda dengan kitab suci agama lain yang hanya berlaku untuk masa
yang terbatas, Al-Qur'an sebagai kitab suci diberlakukan untuk masa
waktu yang tak terhingga, bahkan sampai datangnya kiamat. Maka bahasa
yang digunakan Al-Qur'an haruslah bahasa yang tetap digunakan oleh
umat manusia sepanjang zaman.

Kenyataannya, sejarah manusia belum pernah mengenal sebuah bahasa pun
yang tetap eksis sepanjang sejarah. Setiap bahasa punya usia,
selebihnya hanya tinggal peninggalan sejarah. Bahkan bahasa Inggris
sekalipun masih mengalami kesenjangan sejarah. Maksudnya, bahasa
Inggris yang digunakan pada hari ini jauh berbeda dengan bahasa yang
digunakan oleh orang Inggris di abad pertengahan. Kalau Ratu Elizabeth
II masuk ke lorong waktu dan bertemu dengan 'mbah buyut'-nya, King
Arthur, yang hidup di abad pertengahan, mereka tidak bisa
berkomunikasi, meski sama-sama penguasa Inggris di zamannya. Mengapa?

Karena meski namanya masih bahasa Inggris, tapi kenyataannya bahasa
keduanya jauh berbeda. Karena setiap bahasa mengalami perkembangan,
baik istilah maupun grammar-nya. Setelah beratus tahun kemudian,
bahasa itu sudah jauh mengalami deviasi yang serius.

Yang demikian itu tidak pernah terjadi pada bahasa Arab. Bahasa yang
diucapkan oleh nabi Muhammad SAW sebagai orang arab yang hidup di abad
ke-7 masih utuh dan sama dengan bahasa yang dipakai oleh Raja
Abdullah, penguasa Saudi Arabia di abad 21 ini. Kalau seandainya
keduanya bertemu dengan mesin waktu, mereka bisa 'ngobrol ngalor
ngidul' hingga subuh dengan menggunakan bahasa arab.

Dengan kenyataan seperti ini, wajarlah bila Allah SWT memilih bahasa
arab sebagai bahasa Al-Qur'an Al-Kariem yang abadi. Kalau tidak, boleh
jadi Al-Qur'an sudah musnah seiring dengan musnahnya bahasanya.

3. Al-Qur'an Mengandung Informasi yang Padat

Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kemampuannya menampung
informasi yang padat di dalam huruf-huruf yang singkat. Sebuah
ungkapan yang hanya terdiri dari dua atau tiga kata dalam bahasa arab,
mampu memberikan penjelasan yang sangat luas dan mendalam. Sebuah
kemampuan yang tidak pernah ada di dalam bahasa lain.

Makanya, belum pernah ada terjemahan Al-Qur'an yang bisa dibuat dengan
lebih singkat dari bahasa arab aslinya. Semua bahasa umat manusia akan
bertele-tele dan berpanjang-panjang ketika menguraikan isi kandungan
tiap ayat. Sebagai contoh, lafadz 'ain dalam bahasa arab artinya
'mata', ternyata punya makna lain yang sangat banyak. Kalau kita buka
kamus dan kita telusuri kata ini, selain bermakna mata juga punya
sekian banyak makna lainnya. Di dalam kamus kita mendapati makna
lainnya, seperti manusia, jiwa, hati, mata uang logam, pemimpin,
kepala, orang terkemuka, macan, matahari, penduduk suatu negeri,
penghuni rumah, sesuatu yang bagus atau indah, keluhuran, kemuliaan,
ilmu, spion, kelompok, hadir, tersedia, inti masalah, komandan
pasukan, harta, riba, sudut, arah, segi, telaga, pandangan, dan
lainnya.

Bahasa lain tidak punya makna yang sedemikian padat yang hanya
terhimpun dalam satu kata dan hurufnya hanya ada tiga. Dan wajar pula
bila Allah SWT berkenan menjadi bahasa arab sebagai bahasa untuk
firman-Nya yang abadi.

4. Al-Qur'an Harus Mudah Dibaca dan Dihafal

Sesuai dengan fungsi Al-Qur'an yang salah satunya sebagai pedoman
hidup pada semua bidang kehidupan, Al-Qur'an harus berisi beragam
materi dan informasi sesuai dengan beragam disiplin ilmu. Dan kita
tahu bahasa dan istilah yang digunakan di setiap disiplin ilmu pasti
berbeda-beda. Dan sangat boleh jadi seorang yang ahli di dalam sebuah
disiplin ilmu akan menjadi sangat awam bila mendengar istilah-istilah
yang ada di dalam disiplin ilmu lainnya.

Dan kalau beragam petunjuk yang mencakup beragama disiplin ilmu itu
harus disatukan dalam sebuah kitab yang simpel, harus ada sebuah
bahasa yang mudah, sederhana tapi tetap mengandung banyak informasi
penting di dalamnya. Bahasa itu adalah bahasa Arab. Karena bahasa itu
mampu mengungkapkan beragam informasi dari beragam disiplin ilmu,
namun tetap cair dan mudah dimengerti. Dan saking mudahnya, bahkan
bisa dihafalkan di luar kepala.

Salah satu karakteristik bahasa Arab adalah mudah untuk dihafalkan,
bahkan penduduk gurun pasir yang tidak bisa baca tulis pun mampu
menghafal jutaan bait syair. Dan karena mereka terbiasa menghafal apa
saja di luar kepala, sampai-sampai mereka tidak terlalu butuh lagi
dengan alat tulis atau dokunentasi. Kisah cerita yang tebalnya
berjilid-jilid buku, bisa digubah oleh orang arab menjadi jutaan bait
puisi dalam bahasa arab dan dihafal luar kepala dengan mudah.
Barangkali fenomena ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
tulis menulis kurang berkembang di kalangan bangsa arab saat itu. Buat
apa menulis, kalau semua informasi bisa direkam di dalam otaknya?

Maka sangat wajar kalau Allah SWT menjadikan bahasa arab sebagai
bahasa Al-Qur'an.

5. Al-Qur'an Harus Indah dan Tidak Membosankan

Salah satu keunikan bahasa arab adalah keindahan sastranya tanpa
kehilangan kekuatan materi kandungannya. Sedangkan bahasa lain hanya
mampu salah satunya. Kalau bahasanya indah, kandungan isinya menjadi
tidak terarah. Sebaliknya, kalau isinya informatif maka penyajiannya
menjadi tidak asyik diucapkan.

Ada sebuah pintu perlintasan kereta api yang modern di Jakarta. Setiap
kali ada kereta mau lewat, secara otomatis terdengar rekaman suara
yang membacakan peraturan yang terkait dengan aturan perlintasan
kereta. Awalnya, masyarakat senang mendengarkannya, tapi ketika setiap
kali kereta mau lewat, suara itu terdengar lagi, maka orang-orang
menjadi jenuh dan bosan. Bahkan mereka malah merasa terganggu dengan
rekaman suara itu. Ada-ada saja komentar orang kalau mendengar rekaman
itu berbunyi secara otomatis.

Tapi lihatlah surat Al-Fatihah, dibaca orang ribuan kali baik di dalam
shalat atau di luar shalat, belum pernah ada orang yang merasa bosan
atau terusik ketika diperdengarkan. Bahkan bacaan Al-Qur'an itu begitu
sejuk di hati, indah dan menghanyutkan. Itu baru pendengar yang buta
bahasa arab. Sedangkan pendengar yang mengerti bahasa arab, pasti
ketagihan kalau mendengarnya.

Tidak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa tetap terdengar indah
ketika dibacakan, namun tetap mengandung informasi kandungan yang
kaya, kecuali bahasa arab. Maka wajarlah bila Allah SWT berfirman
dengan bahasa arab.

Apa yang kami sampaikan ini baru sebagai kecil dari sekian banyak
hikmah diturunkannya Al-Qur'an dengan bahasa arab. Kita tidak tahu apa
jadinya bila Al-Qur'an ini tidak berbahasa arab. Mungkin bisa jadi
Al-Qur'an hanya ada di musium saja.

Dan jikalau Kami jadikan al-Quraan itu suatu bacaan dalam bahasa
selain Arab, tentulah mereka mengatakan, "Mengapa tidak dijelaskan
ayat-ayatnya?.... (QS Fushshilat: 44)

Wallahu a'lam bish-shawab, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

No comments:

Post a Comment