Ajaran Islam Murni (AIM) Sesuai Al-Quran dan Hadits, berisi artikel yang sudah kami baca dan terjamin keabsahan sumbernya.
Monday, 9 February 2009
Mukjizat Rasulullah SAW.
Disini akan diuraikan sedikit tentang mukjizat Rasulullah saw. Sebenarnya banyak sekali mukjizat Beliau, karena memang seluruh kehidupan beliau adalah menakjubkan.
1. Bulan Terbelah.
"Telah hampir saat (qiamat) dan telah terbelah bulan." (Quran, 54:1)"
Berita tentang terbelahnya bulan pada jaman Nabi saw banyak diriwayatkan oleh para Shahabat, sehingga hadis tentang terbelahnya bulan adalah hadis Muthawatir.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Masud: "Pada masa hidup Nabi saw, bulan terbelah dua dan melihat ini Nabi saw bersabda: "Saksikanlah!" (Sahih Bukhari, juz 4 no 830)"
Diriwayatkan oleh Anas: "Ketika orang-orang Mekah meminta Rasulullah saw untuk menunjukan mukjizat, maka Nabi menunjukan bulan yang terbelah." (Sahih Bukhari, juz 4 no 831)"
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: "Bulan terbelah menjadi dua pada masa hidup Nabi saw." (Sahih Bukhari, juz 4 no 832)"
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: "Orang-orang Mekah meminta Nabi saw untuk menunjukan sebuah mukjizat. Maka Beliau menunjukan bulan yang terbelah menjadi dua bagian, sehingga gunung Hira’ itu dapat mereka lihat diantara dua belahannya." (Sahih Bukhari, juz 5 no 208)"
Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Diwaktu kami bersama-sama Rasulullah saw di Mina, maka terbelah bulan, lalu sebelahnya berlindung dibelakang gunung, maka sabda Rasulullah saw: "Saksikanlah!" Saksikanlah!" (Sahih Bukhari, juz 5 no 209)"
Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Abbas: "Pada masa hidup Nabi saw bulan terbelah menjadi dua." (Sahih Bukhari, juz 5 no 210)"
Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Bulan terbelah menjadi dua." (Sahih Bukhari, juz 5 no 211)"
Lihat juga di : (Sahih Bukhari, juz 6 no 350) (Sahih Bukhari, juz 6 no 387) (Sahih Bukhari, juz 6 no 388) (Sahih Bukhari, juz 6 no 389) (Sahih Bukhari, juz 6 no 390) (Sahih Bukhari, juz 6 no 391) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6721) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6724) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar, juz 039 no 6725) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar, juz 039 no 6726) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6728) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6729) (Sahih Muslim, juz 039 no 6730)
2. Pohon kurma berbuah seketika.
Diriwayatkan oleh Jabir:
Sewaktu Bapakku meninggal, ia masih mempunyai utang yang banyak. Kemudian, aku mendatangi Rasulullah saw untuk melaporkan kepada Beliau mengenai utang bapakku. Aku berkata kepada Rasulullah: Ya Rasulullah, bapakku telah meninggalkan banyak hutang. Aku sendiri sudah tidak mempunyai apa-apa lagi kecuali yang keluar dair pohon kurma. Akan tetapi pohon kurma itu sudah dua tahun tidak berbuah. Hal ini sengaja aku sampaikan kepada Rasulullah agar orang yang memiliki piutang tersebut tidak berbuat buruk kepadaku. Kemudian Rasulullah mengajakku pergi ke kebun kurma. Sesampainya disana beliau mengitari pohon kurmaku yang dilanjutkan dengan berdo’a. setelah itu beliau duduk seraya berkata kepadaku, "Ambilah buahnya." Mendengar perintah Rasulullah saw tersebut, aku langsung memanjat pohon kurma untuk memetik buahnya yang tiba-tiba berbuah. Buah kurma itu kupetik sampai cukup jumlahnya untuk menutupi utang bapakku, bahkan sampai lebih. (Sahih Bukhari Juz 4 no 780)
3. Air memancar dari sela-sela jari Beliau saw.
Diriwayatkan oleh 'Abdullah:
"Dalam pandangan kami mukjizat adalah anugerah Allah, tetapi dalam pandangan kalian mukjizat adalah peringatan. Suatu ketika kami menyertai Rasulullah saw dalam sebuah perjalanan dan kami nyaris kehabisan air. Nabi saw bersabda: "Bawalah kemari air yang tersisa!" orang-orang membawa kantung yang berisi sedikit air. Nabi saw memasukan telapak tangannya kedalam kantung itu dan berkata, "Mendekatlah pada air yang diberkahi dan ini berkah dari Allah." Aku melihat air memancar dari sela-sela jemari tangan Rasulullah saw." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
Diriwayatkan oleh Anas:
"Semangkuk air dibawa kehadapan Nabi saw di Al Zawra. Nabi saw memasukan kedua telapak tangannya kedalam mangkok itu dan air memancar dari jari-jemarinya. Semua orang berwudhu dengan air itu. Qatadah berkata kepada Anas, "Berapa orang yang hadir pada waktu itu?" Anas menjawab, "Tiga ratus orang atau mendekati tiga ratus orang." (Sahih Bukhari, juz 4 no 772).
Lihat juga : (Sahih Bukhari juz 4 no 777) (Sahih Bukhari juz 1 no 340)
4. Makanan Nabi Mengagungkan Nama Allah.
Diriwayatkan oleh Abdullah:
"Sesungguhnya kami mendengar makanan yang dimakan Rasulullah saw mengagungkan nama Allah." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
5. Hujan Lebat dan Banjir.
Diriwayatkan oleh Anas:
Pernah lama Madinah tidak turun hujan, sehingga terjadilah kekeringan yang bersangatan. Pada suatu hari Jum’at ketika Rasulullah saw sedang berkotbah Jum’at, lalu berdirilah seorang Badui dan berkata: "Ya Rasulullah, telah rusak harta benda dan lapar segenap keluarga, doakanlah kepada Allah agar diturunkan hujan atas kita. Berkata Anas : Mendengar permintaan badui tersebut, Rasulullah mengangkat kedua tangannya kelangit (berdo’a). Sedang langit ketika itu bersih, tidak ada awan sedikitpun. Tiba-tiba berdatanganlah awan tebal sebesar-besar gunung. Sebelum Rasulullah saw turun dari mimbarnya, hujan turun dengan selebat-lebatnya, sehingga Rasulullah saw sendiri kehujanan, air mengalir melalui jenggot Beliau. Hujan tidak berhenti sampai Jum’at yang berikutnya, sehingga kota Madinah mengalami banjir besar, rumah-rumah sama terbenam. Maka datang Orang Badui berkata kepada Rasulullah saw: Ya Rasulullah, sudah tenggelam rumah-rumah, karam segala harta benda. Berdo’alah kepada Allah agar hujan diberhentikan diatas kota Madinah ini, agar hujan dialihkan ketempat yang lain yang masih kering. Rasulullah saw kemudian menengadahkan kedua tangannya ke langit berdo’a: Allahuma Hawaaliinaa Wa laa Alainaa (Artinya: Ya Allah turunkanlah hujan ditempat-tempat yang ada disekitar kami, jangan atas kami). Berkata Anas: Diwaktu berdo’a itu Rasulullah saw menunjuk dengan telunjuk beliau kepada awan-awan yang dilangit itu, seakan-akan Beliau mengisyaratkan daerah-daerah mana yang harus didatangi. Baru saja Rasulullah menunjuk begitu berhentilah hujan diatas kota Madinah. (Sahih Bukhari, juz 8 no 115).
6. Sakit mata Ali sembuh dengan dengan hanya ditiup dan dido’akan oleh Rasulullah saw.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab shahihnya, bahwa Rasulullah saw bersabda pada saat peristiwa penaklukan Khaibar :
"Esok hari aku (Nabi saw) akan memberikan bendera kepada seorang yang akan diberikan kemenangan oleh Allah swt melalui tangannya, sedang ia mencintai Allah dan Rasulnya, dan Allah dan Rasulnya mencintainya".
Maka semua orangpun menghabiskan malam mereka seraya bertanya-tanya didalam hati, kepada siapa diantara mereka akan diberi bendera itu. Hingga memasuki pagi harinya masing-masing mereka masih mengharapkannya. Kemudian Rasulullah saw bertanya: "Kemana Ali?" lalu ada yang mengatakan kepada beliau bahwa Ali sedang sakit kedua matanya. Lantas Rasulullah saw meniup kedua mata Ali seraya berdoa untuk kesembuhannya. Sehingga sembuhlah kedua mata Ali seakan-akan tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Lalu Rasulullah saw memberikan bendera itu kepadanya. (Sahih Bukhari).
7. Dua Sahabat Nabi saw dibimbing oleh cahaya.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
Ada dua orang sahabat Nabi saw meninggalkan Nabi saw. Ditengah malam yang gelap gulita keduanya berjalan dengan ada dua sinar yang menerangi perjalanan keduanya yang ada di depannya. Tatkala keduanya berpisah diperempatan jalan, masing-masing setiap orang ditemani sebuah sinar yang membimbing mereka pulang ke rumah." (Sahih Bukhari juz 1 no 454).
8. Mimbar menangis.
Diriwayatkanoleh Ibn Umar:
Rasulullah saw naik keatas mimbar dan berkotbah. Sedang Rasulullah saw berkotbah, Rasulullah saw mendengar mimbar itu menangis seperti tangisan anak kecil, sehingga seakan-akan mimbar itu mau pecah. Lalu Rasulullah saw turun dari mimbar dan merangkul mimbaritu sehingga tangisnya berkurang sampai mimbar itu diam sama sekali. Rasulullah saw berkata: "Mimbar itu menangis mendengar ayat-ayat Allah dibacakan diatasnya." (Sahih Bukhari juz 4 no 783).
9. Mayat seorang murtad tidak diterima oleh Bumi.
Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:
Di antara kami ada seorang lelaki dari Bani Najjar, dia telah membaca surah al-Baqarah dan surah Ali Imran serta selalu menulis untuk Rasulullah s.a.w, lalu dia melarikan diri untuk bersama-sama Ahli Kitab. Anas berkata: Ahli Kitab menyanjungnya. Mereka berkata: Lelaki ini telah menulis untuk Muhammad menyebabkan mereka mengkaguminya. Setelah beberapa ketika bersama-sama Ahli Kitab, lelaki tersebut meninggal dunia. Ahli Kitab menggali kubur dan mengkebumikannya. Bumi memuntahkannya ke permukaan. Mereka menggali lagi dan mengkebumikannya semula. Namun bumi tetap memuntahkan lelaki tersebut ke permukaan. Mereka menggali dan mengkebumikannya lagi. Bumi tetap memuntahkannya semula ke permukaan. Akhirnya mereka membiarkannya di permukaan bumi (Sahih Bukhari juz 4 no 814).
10 Srigala berbicara.
(Sahih Bukhari Juz 3 no 517).
11. Isra’ Miraj Nabi saw.
Dari Anas bin Malik r.a katanya:
Rasulullah s.a.w bersabda: Aku telah dibawakan Buraq, yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari himar tetapi lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut menyentuh bumi. Baginda bersabda lagi: Tanpa membuang waktu, aku menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis. Baginda bersabda lagi: Aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Baginda bersabda lagi: Kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat dua rakaat. Setelah selesai aku keluar, tiba-tiba aku didatangi Jibril a.s. dengan semangkuk arak dan semangkuk susu. Aku memilih susu. Lalu Jibril a.s berkata: Engkau telah memilih fitrah. Lalu Jibril a.s membawaku naik ke langit. Ketika Jibril a.s meminta agar dibukakan pintu, kedengaran suara bertanya: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus. Lalu dibukakan pintu kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Adam a.s, beliau menyambutku serta mendoakan aku dengan kebaikan. Seterusnya aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Isa bin Mariam dan Yahya bin Zakaria, mereka berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik langit ketiga. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Yusuf a.s ternyata dia telah dikaruniai kedudukan yang sangat tinggi. Dia menyambut aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keempat. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Idris a.s dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Allah s.w.t berfirman: Dan kami telah menganggkat ke tempat yang tinggi darjatnya. Aku dibawa lagi naik ke langit kelima. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Harun a.s dia menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keenam. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Musa a.s dia menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit ketujuh. Jibril a.s meminta supaya dibukakan. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s dia sedang berada dalam keadaan menyandar di Baitul Makmur. Begitu luasnya setiap hari dimasuki tujuh puluh ribu malaikat, yang setelah keluar mereka tidak kembali masuk. Kemudian aku dibawa ke Sidratul Muntaha. Daun-daunnya besar umpama telinga gajah manakala buahnya pula sebesar tempayan. Baginda bersabda: Ketika perintah Allah memenuhi Sidratul Muntaha maka Sidratul Muntaha berubah. Tidak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan keindahannya. Lalu Allah s.w.t memberikan wahyu kepada baginda dengan mewajibkan shalat lima puluh waktu sehari semalam. Tatakala baginda turun dan bertemu Nabi Musa a.s, dia bertanya: Apakah yang telah diwajibkan oleh Tuhanmu kepada umatmu? Baginda bersabda: Shalat lima puluh waktu. Nabi Musa a.s berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencoba Bani Israil dan memberitahu mereka. Baginda bersabda: Baginda kemudian kembali kepada Tuhan dan berkata: Wahai Tuhanku, berilah keringanan kepada umatku. Lalu Allah s.w.t mengurangi lima waktu shalat. Baginda kembali kepada Nabi Musa a.s dan berkata: Allah telah mengurangi lima waktu shalat dariku. Nabi Musa a.s berkata: Umatmu masih tidak mampu melaksanakannya. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi. Baginda bersabda: Aku pulang pergi antara Tuhan dan Nabi Musa a.s, sampai Allah s.w.t berfirman: Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan hanyalah lima waktu sehari semalam. Setiap shalat fardu mendapat sepuluh kelipatan pahala, maka lima waktu shalat sama dengan lima puluh shalat. Barangsipa berniat untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukannya, niscaya akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya Barangsiapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya tidak sesuatu pun dicatat baginya. Seandainya dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya. Baginda turun hingga sampai kepada Nabi Musa a.s, lalu aku memberitahu kepadanya. Dia masih lagi berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan. Baginda menyahut: Aku terlalu banyak berulang-ulang menghadap Tuhan, sehingga aku merasa malu kepadaNya. (Sahih Bukhari 5 no 227).
12. Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Rasulullah saw.
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas'ud r.a katanya:
Ketika Nabi s.a.w memasuki Mekah terdapat sebanyak tiga ratus enam puluh buah berhala di persekitaran Kaabah. Lalu Nabi s.a.w meruntuhkannya dengan menggunakan tongkat yang berada di tangannya seraya bersabda: Bermaksud: Telah datang kebenaran dan musnahlah kebatilan kerana sesungguhnya kebatilan itu, adalah sesuatu yang pasti musnah. Bermaksud: Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan bermula dan tidak akan berulang. Ibnu Abu Umar menambah: Peristiwa itu terjadi pada masa pembukaan Kota Mekah (Sahih Bukhari, kitab Jihad)
13. Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.
Diriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar r.a katanya
Kami dengan sejumlah seratus tiga puluh orang sedang bersama Nabi s.a.w. Nabi s.a.w bertanya: Adakah salah seorang di antara kamu mempunyai makanan? Didapati ada seorang yang mempunyai kira-kira satu gantang gandum atau seumpamanya, lalu diadunkannya. Kemudian datang seorang lelaki tinggi dan kusut rambutnya membawa kambing-kambing untuk dijual. Nabi s.a.w bertanya: Adakah ianya untuk dijual atau dihadiahkan? Lelaki itu menjawab: Tidak! Bahkan ianya untuk dijual! Maka dibeli daripadanya seekor kambing. Setelah disembelih, Rasulullah s.a.w memerintahkan supaya diambil hatinya untuk dipanggang. Dia (Abdul Rahman bin Abu Bakar) berkata: Demi Allah! Setiap seratus tiga puluh orang itu, kesemuanya mendapat sepotong hati kambing daripada Rasulullah s.a.w. Jika orang itu ada bersama, maka Rasulullah s.a.w memberikannya. Jika sebaliknya, Rasulullah s.a.w menyimpan untuknya. Makanan itu dibahagikan kepada dua talam. Kami makan dari kedua talam itu sehingga kenyang. Lebihan yang terdapat pada kedua talam tersebut dibawa ke atas unta atau mungkin juga riwayatnya begitu (Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
14. Ingatan Abu Hurairah.
Abu Hurairah mengeluh kepada Rasulullah saw bahwa dia terlalu pelupa. Lalu Rasulullah saw membentangkan kainnya diatas tanah, lalu memegang-megang kainnya dengan tangan beliau. Abu Hurairah disuruh Rasulullah memeluk kain itu. Sejak itu Abu hurairah tidak pernah lupa-lupa lagi. Dan beliau terkenal paling banyak menhafal hadis. (Sahih Bukhari muslim).
20. Mukjizat Al Qur’an.
Al qur’an merupakan mukjizat yang masih bisa kita saksikan sampai saat ini. Itulah mukjizat yang akan tetap eksis sampai akhir jaman.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Assalamualaykum wr. wb.
ReplyDeleteminta izin kopas ya...
yoi kopas aja semoga bermanfaat :D
ReplyDelete