Ajaran Islam Murni (AIM) Sesuai Al-Quran dan Hadits, berisi artikel yang sudah kami baca dan terjamin keabsahan sumbernya.

Monday, 23 February 2009

Mukjizat Al Qur’an


1.Perbandingan Luas Laut Dan Daratan.

Satu hal yang pada zaman dahulu belum bisa dibuktikan secara statistik di ukur dengan tepat kini dengan penelitian pemetaan dapat diukur bahwa. Jumlah kata darat dan laut di dalam Al Qur’an sesuai dengan perbandingan luas antara luas permukaan daratan dan lautan di Bumi.

Laut disebutkan 32 kali > 71.11%
Daratan disebutkan 13 kali > 28.89%
Total = 45 = 100 %

Didalam alQuran disebutkan kata laut sebanyak 32 kali ini menandakan luas daratan 71% dari yang ada dibumi dan luas daratan disebutkan 13 kali menandakan 29% dari luas daratan dimuka bumi, data ini zaman ketika alQuran diturunkan belum bisa diukur secara tepat namun kini perbandingan luas laut dan daratan tersebut sudah bisa diukur secara tepat bahwa luas lautan adalah 71% (32x disebutkan kata laut didalam alQuran) dibanding luas Daratan 29% (disebutkan kata darat didalam alQuran 13x )



2.Mukjizat al-Quran Membuat Seorang Ilmuwan Amerika Masuk Islam

Ketika lafad Allah terdengar, getaran di atas suara berubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditangkap oleh monitor. Mukjizat ini membuat seorang ilmuwan terkenal Amerika memilih masuk Islam.

Dilaporkan bahwa sebuah tim ilmuwan dari Amerika menemukan bahwa sebagian dari tumbuh-tumbuhan khatulistiwa mengeluarkan frekuensi di atas suara. Dan itu hanya dapat ditangkap oleh perangkat canggih.

Para ilmuwan ini selama tiga tahun melakukan penelitian dan melihat fenomena seperti ini membuat mereka sangat terheran-heran. Mereka menemukan bahwa getaran di atas suara ini dapat diubah menjadi gelombang elektrik optik dan lebih dari seratus kali persekon berulang-ulang.

Tim ini kemudian membuktikan penemuan mereka di hadapan sebuah tim peneliti Inggris. Kebetulan dalam tim itu ada seorang yang beragama Islam. Ia keturunan India.

Setelah melakukan uji coba selama lima hari, ilmuwan Inggris juga menjadi terkagum-kagum dengan apa yang mereka lihat. Namun, ilmuwan muslim ini mengatakan bahwa hal ini sudah diyakini oleh kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. Mereka yang mendengar ucapan itu memintanya untuk lebih jauh menjelaskan masalah yang disebutnya. Ia kemudian membaca ayat yang berbunyi: “Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji- Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun” (Isra’: 44).

Prof. William Brown, pimpinan tim peneliti itu akhirnya mengajak ilmuwan Islam itu untuk berbicara lebih banyak tentang Islam. Setelah dijelaskan tentang Islam dan diberi hadiah sebuah all-Quran yang dilengkapi dengan tafsirnya dalam bahasa Inggris, ia kemudian mengucapkan syahadat.[infosyiah]


3. Penciptaan Langit
Dia yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis; tak akan kau lihat ketidakseimbangan dalam ciptaan (Allah) Yang Maha Pemurah. Balikkanlah pandanganmu sekali lagi, tampakkah olehmu ada yang cacat? Lalu ulanglah pandanganmu sekali lagi; pandanganmu akan berbalik kepadamu, letih dan membingungkan. (Surat al-Mulk, 3-4)

4.Bintang Dan Planet
Terutama dalam ayat-ayat yang menggambarkan hari kebangkitan, ditekankan bahwa cahaya bintang keluar dan menjadi mengecil. Untuk matahari, yang merupakan bintang juga, dipakai kata "kandil". Kata "kandil" digunakan juga bila mengacu pada bintang-bintang yang menghiasi langit. Sekalipun demikian, ada perbedaan yang amat penting ketika kata "nur" (sinar) dipakai untuk bulan. Dengan cara ini, bintang dan bukan bintang saling berbeda. Fakta ini, yang tidak mungkin diketahui 14 abad silam, merupakan satu mukjizat Al-Qur'an.

5. Matahari Dan Bulan
Tidakkah kamu lihat bagaimana Allah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, dan membuat bulan yang bercahaya di antaranya, dan membuat matahari sebagai pelita (yang cemerlang)? (Surat Nuuh, 15-16)

.Telah Kami bangun di atas kamu tujuh cakrawala dan menempatkan (di situ) cahaya yang cemerlang. (Surat an-Nabaa', 12-13)

. Mahasuci Dia Yang telah menjadikan gugusan bintang di langit dan menempatkan sebuah pelita (yang cemerlang) dan sebuah bulan yang memberi penerangan. (Surat al-Furqaan, 61)

6. Keunikan Sidik jari

"Sidik jari" yang terbentuk pada ujung jari dengan pola nyata pada kulit bersifat sangat unik bagi si empunya. Setiap orang yang hidup di bumi mempunyai setelan sidik jari yang berlainan. Semua orang yang hidup sepanjang sejarah juga mempunyai sidik jari yang berbeda-beda. Sidik ini tak akan berubah selama hayat seseorang kecuali jika terjadi kecelakaan besar.

Apakah manusia mengira bahwa Kami tak akan mengumpulkan tulang-tulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun kembali ujung jari-jarinya. (Surat al-Qiyaamah, 3-4)

7. Kelahiran Manusia

Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

1-Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (sperma).

2-Yang laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.

3-Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.

4-Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di rahim.

Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah liat. Kemudian Kami jadikan dia air mani, yang tersimpan di tempat yang kukuh sekali. Kemudian mani itu Kami jadikan segumpal darah; kemudian segumpal darah Kami jadikan tulang-belulang dan tulang itu Kami bungkus dengan daging, lalu Kami kembangkan menjadi makhluk lain lagi. Maka Mahasuci Allah, Pencipta terbaik. (Surat al-Mu'minuun, 12-14)

8. Istri-istri Kamu Adalah Ladang Untukmu,
Istri-Istri kamu adalah ladang untukmu, maka garaplah ladangmu bagaimana kamu kehendaki"Apabila petani menanam ketimun, diladangnya, maka jangan diharapkan yang tumbuh adalah buah kelapa, karena ladang hanya menerima benih। Ini berarti yang menentukan jenis tanaman adalah petani bukan ladangnya। Perempuan atau istri oleh ayat diatas diibaratkan dengan ladang। Jika demikian bukan perempuan yang menentukan jenis kelamin anak, tetapi yang menentukan adalah benih yang ditanam ayah di dalam rahim. Hasil pertemuan antara sperma dan ovum dinamai Al Qur'an dengan "Nuthfah Amsyaz" .

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes Nuthfah amsyaz (yang bercampur). Kami hendak mengujinya dengan perintah dan larangan Karena itu kami jadikan ia mendengar dan melihat." (Q.S Al Insan 76 : 2).

Pada tahun 1883, van Bender membuktikan bahwa sperma dan ovum memiliki peranan yang sama dalam pembentukan benih yang telah bertemu itu, pada tahun 1912 Morgan membuktikan peranan kromoson dalam pembentukan janin. Ada yang menarik untuk diketahui bahwa kata "Amsyaz" berbentuk jamak sedangkan bentuk tunggalnya adalah "Masyaj". Sementara itu kata "Nuthfah" adalah bentuk tunggal, dan bentuk jamaknya adalah "Nutafun". Sepantasnya terlihat bahwa redaksi "Nutfah Amsyaz" tidak lurus karena ia berkedudukan sebagai Adjektif (sifat) dari Nutfah. Sedangkan dalam Bahasa Arab, antara sifat dan disifati harus sesuai. Jika feminine maka sifatnya pun demikian juga jika tunggal, maka sifatnya pun tunggal juga, serta jamak, juga jamak (plural). Di dalam ayat terlihat bahwa Nuthfah berbentuk tunggal, sedangkan Amsyaz berbentuk Jamak. Apa gerangan sebabnya, kelirukah Al Qur'an..? (kalau orang yang tidak mengerti bahasa Arab, akan mengatakan Al Qur'an keliru).

Pakar-pakar bahasa menyatakan bahwa jika sifat dari satu hal yang berbentuk tunggal, mengambil bentuk jamak, maka itu mengisyaratkan bahwa sifat tersebut mencakup seluruh bagian-bagian kecil yang disifatinya (bukankah dalam Nutfah pancaran sperma dari lelaki mengandung sekitar dua ratus juta benih manusia?). Dalam hal Nutfah maka sifat Amsyaz (bercampur), bukan sekedar bercampurnya dua hal sehingga menyatu atau terlihat menyatu tetapi percampuran itu sedemikian mantap, sehingga mencakup seluruh bagian dari nutfah tadi. Nutfah Amsyaz itu sendiri adalah hasil percampuran sperma, dan ovum, yang masing-masing memiliki 46 kromosom. Jika demikian wajar bila Al Qur'an menggunakan bentuk jamak, untuk menyifati nutfah yang memiliki jumlah yang banyak dari kromosom itu. Dan Informasi Al Qur'an tidak sampai disana. Dilanjutkannya, bahwa Nutfah tersebut dalam proses selanjutnya menjadi "Alaqah".

"Kemudian Kami jadikan Nutfah itu "Alaqah" (Q.S Al Mukminun 23 : 14),

Pakar-pakar Embriologi menegaskan bahwa setelah menjadi pembuahan (amsyaz) maka Nutfah (yang sudah bercampur tadi ) tersebut melekat di dinding rahim. Dan inilah yang dimaksudkan Al Qur'an dengan "Alaqah". Kata "Alaqah", dalam kamus-kamus bahasa mempunyai banyak arti, antara lain "segumpal darah", atau "Sejenis cacing " yang terdapat didalam air, bila diminum dapat melengket di tenggorokan. Kata "Alaqah", akar katanya "Aliqa", Yang berarti "tergantung / Melengket". Jadi bagi wanita yang keguguran, biasanya banyak penyebabnya yang pasti janin tersebut tidak dapat lagi melengket di rahim sang calon ibu, bisa dikarenakan rahim wanita sendiri yang lemah, atau karena sang janin itu sendiri yang lemah. Penyebabnya macam-macam, karena obat-obatan, makanan, atau kecapean, atau memang lemah rahimnya. Wallahua'lam, yang pasti bagaimanapun semua atas kehendak dan takdir Allah SWT. Kalau Allah bilang : "Kun", (jadi), fayakun (maka jadilah ia), kalau Allah bilang tidak jadi, maka tidak jadilah ia.

Kita boleh bertanya : "dari mana Muhammad SAW memperoleh informasi yang demikian akurat itu, padahal hakikat ilmiyah ini baru ditemukan oleh ilmuwan setelah beributahun lebih dari kedatangan beliau ?" itulah wahyu Allah yang maha mengetahui, yang mana ayat-ayatnya selalu relevan (sesuai), dengan perkembangan zaman kapan dan dimana sajapun. Karena Allah maha mengetahui, dan disampaikan-Nya pada

9.TEORI BIG BANG
Teori big bang yang ditemukan pada abad 20 ini secara sederhana
menyatakan bahwa alam semesta ini terbentuk dari suatu ledakan.
Dari sebuah esensi yang padu terjadilah perpisahan berupa ledakan
besar (big bang). Al-Qur'an menjelaskan fenomena penciptaan alam
semesta ini dengan sebuah ayat berikut:

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup dari
air. Maka mengapa mereka tiada juga beriman?" [Q.S. 21:30]


10. GUNUNG SEBAGAI PASAK
Ilmuwan geologi menemukan fakta bahwa gunung-gunung terbentuk dari
proses tumbukan lempeng kerak bumi. Lempeng kulit bumi yang lebih
cepat gerakannya melesak ke dalam perut bumi dan lempeng kulit bumi
yang kalah cepat terangkat menjadi gunung. Jadi, gunung-gunung
memiliki "akar" menghunjam dalam yang berfungsi sebagai paku/pasak
bagi kerak bumi. Fungsi pemancangan gunung ini
diistilahkan "isostasi".

"Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan?, dan gunung-
gunung sebagai pasak?" [Q.S. 78:6-7]


11. DINDING VIRTUAL ANTARA DUA LAUTAN
Adanya dua lautan yang bertemu namun tidak bercampur telah ditemukan
oleh para ahli kelautan. Dikarenakan gaya fisika yang
dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling
bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis,
tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain,
seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. Fenomena ini
terbukti bagaimana air Laut Tengah memasuki Samudera Atlantik
melalui Selat Gibraltar namun suhu, kadar garam, dan kerapatan air
antara dua laut itu tidak berubah sama sekali.

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing."
[Q.S. 55:19-20]


12. SEGALA SESUATU BERPASANGAN
Berpasang-pasangan ternyata tidak hanya ada pada jenis kelamin
makhluk hidup saja. Paul Dirac, pemenang hadiah Nobel Fisika tahun
1933 dari Inggris mengemukakan bahwa materi mempunyai pasangan yang
disebut "anti-materi". Anti materi ini memiliki sifat yang
berseberangan dengan materi, dimana elektron anti-materi bermuatan
positif dan protonnya bermuatan negatif. Ini berlawanan dengan
sifat materi yang mempunyai elektron bersifat negatif dan proton
bersifat positif.

"Tersanjunglah yang telah menciptakan semuanya berpasangan-pasangan,
baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka
sendiri, maupun dari yang mereka tidak ketahui." [Q.S. 36:36]


13. SEJARAH MASA DEPAN
Tidak hanya dalam bidang sains Al-Qur'an menunjukkan mukjizatnya
sebagai sebuah buku yang tidak mungkin diciptakan oleh manusia. Di
dalam tataran sejarah pun Al-Qur'an dengan tepat meramalkan masa
depan dengan mengabarkan kemenangan imperium Romawi. Ayat tentang
kemenangan ini dulu menjadi bahan bulan-bulanan kaum musyrik karena
dianggap menggambarkan sesuatu yang mustahil. Pada masa itu Romawi
sedang menghadapi kekalahan telak dari Persia. Selain kalah dari
Persia, bangsa Avar pun sudah mencapai dinding batas
Konstantinopel. Emas dan perak yang ada di gereja dilebur untuk
modal perang; para gubernur banyak yang memberontak kepada Kaisar
Heraklius. Semua kondisi mengarah pada satu kepastian: keruntuhan
imperium Romawi.

Keajaiban terjadi 7 tahun setelah ayat tentang kemenangan Romawi
diturunkan (627 M). Dalam sebuah pertempuran yang menentukan di
Nineveh, Romawi mengalahkan Persia. Semua terhenyak tak percaya,
akhirnya Persia harus menandatangani perdamaian yang mewajibkannya
mengembalikan seluruh wilayah Romawi.

"Alif, Lam, Mim. bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang
terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam
beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah
(mereka menang). Dan pada hari itu bergembiralah orang-orang yang
beriman" [Q.S. 30:1-4]


Dari beberapa pengungkapan bukti-bukti kebenaran "tingkat tinggi" di
atas, Allah mengajak kita untuk merenungkannya:

"Tidakkah mereka merenungkan Al-Qur'an? Jika ia bukan dari sisi
Allah, tentu mereka mendapati di dalamnya banyak perselisihan."
[Q.S. 4:82]

Pihak-pihak yang tidak percaya ada yang berusaha membuat kitab
tandingan untuk menunjukkan bahwa Al-Qur'an bukanlah kitab yang
istimewa karena mereka pun bisa membuat yang seperti itu. Terhadap
orang-orang ini Allah menyambut dengan sebuah tantangan terbuka:

Katakanlah: Jika berkumpul manusia dan jin untuk membuat yang
seperti Al-Qur'an ini, mereka tidak akan bisa membuatnya, walau
sebagian dari mereka membantu sebagian yang lain. [Q.S. 17:88]

No comments:

Post a Comment